Ulangan Harian Dinamika Kependudukan di Indonesia

  Penguasaan teknologi selalu berkaitan dengan kondisi sumber daya manusia. Teknologi satelit, ekpedisi dasar laut, penemuan mesin dan peralatan modern, serta penelitian yang dilakukan telah memperkaya pengetahuan manusia. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia berupaya memanfaatkan lingkungan dan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus selalu ditingkatkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi.
       Tipe sumber daya manusia yang dibutuhkan saat ini adalah sumber daya manusia yang mampu segera berkembang dan beradaptasi. Oleh karena adanya perubahan yang pesat, maka manusia harus dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengelola sumber daya alam yang terbatas secara efisien. Namun demikian, kondisi penduduk di Indonesia mempunyai ciri yang kurang menguntungkan bila dilihat dari segi pembangunan nasional. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk yang Besar
       Indonesia menempati urutan negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar, jika tidak diimbangi dengan kualitas penduduk, maka akan menjadi beban bagi suatu bangsa dan negara.
2. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
       Hal ini disebabkan tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian. Pertumbuhan penduduk yang cepat hingga tak terimbangi oleh penyediaan fasilitas pendukung pada akhirnya dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan kesejahteraan.
3. Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
       Penduduk Indonesia berjumlah lebih 230 juta jiwa. Dari populasi tersebut, Pulau Jawa dihuni 57,49% penduduk, sementara Pulau Sulawesi hanya 7,31%, Pulau Kalimantan sebesar 5,80%, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,50%, sedangkan Maluku dan Papua berkisar 2,60%.
4. Komposisi Penduduk yang Kurang Menguntungkan
       Hal ini disebabkan banyaknya penduduk usia muda sehingga rasio ketergantungan sangat tinggi.
5. Tingkat Pendidikan yang Kurang Memadai
       Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju. Demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
       ● Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
       ● Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
       ● Pendapatan per kapita penduduk di Indonesia rendah.
6. Tingkat Kesehatan yang Masih Rendah
       Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
        Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
        Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
        Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
        Gizi yang rendah.
        Penyakit menular.
        Lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan kumuh.
7. Arus Perpindahan Penduduk atau Urbanisasi ke Berbagai Kota Besar yang Tinggi
Faktor di desa yang mendorong penduduk pindah ke kota, antara lain:
        Lahan pertanian semakin sempit.
        Merasa tidak cocok dengan kehidupan di desa yang teguh berpegang pada tradisi.
        Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.
        Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.
        Memiliki impian kuat untuk mengupayakan peningkatan taraf hidup.
Adapun faktor penarik yang terdapat di kota besar, misalnya:
        Kehidupan kota yang lebih modern.
        Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.
        Banyak lapangan pekerjaan di kota.
        Sekolah serta perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.
       KISI-KISI ULANGAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Klik di sini


Beberapa  usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup, yakni:
a. Membuat pengaturan dan pembatasan usia menikah minimal.
b. Menyusun pengaturan dan pembatasan kelahiran, di antaranya melalui Program Keluarga Berencana.
c. Mengupayakan pemerataan persebaran penduduk dengan cara mengadakan program transmigrasi dan membangun desa guna membendung urbanisasi.
d. Memperluas kesempatan kerja serta meningkatkan ketersediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan perumahan di berbagai wilayah.
e. Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup melalui sekolah, lembaga pendidikan tinggi, dan berbagai perkumpulan.
f. Melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan produksi pangan dan hasil pertanian lainnya.
g. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi ramah lingkungan.
h. Melakukan pengembangan industri dengan tingkat polusi rendah.
i. Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam penggunaan tanah untuk pertanian, perindustrian, dan pemukiman agar tidak merugikan kehidupan manusia di masa depan.