JAEN IDUP DI BALI

Prase "Jaen Idup di Bali" (Enak Hidup di Bali) akhir-akhir ini banyak diperbincangkan masyarakat Bali pada khususnya. Perspektif yang menjadi sudut utama adanya rangkaian kata tersebut adalah fenomena OKB (Orang Kaya Baru) di Bali yang menjamur. OKB di Bali banyak diakibatkan oleh keputusan oknum tersebut untuk mengalihkan hak milik lahannya kepada orang lain alias dijual. Tidak tanggung-tanggung, di beberapa daerah di Bali yang dekat dengan pariwisata, harga lahan binya mencapai > 800 juta/are. Maka dari itu, bagi OKB-OKB di Bali, fenomena ini dinikmati dengan "jaen".

Sesungguhnya rangkaian kata "Jaen Idup di Bali" bisa dipandang dari berbagai perspektif. Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengarahkan perspektif terhadap ungkapan tersebut dengan berpijak kepada ilmu pasti yaitu geografi. Berikut ulasan dari penulis.

Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang secara astronomis terletak pada 8o3'40" LS - 8o50'48"LS dan 114o25'53"-115o42'40" (BPS, 2018). Secara geografis, di Utara Bali berbatasan dengan Laut Bali, di Timur dengan Selat Lombok, di Barat dengan Selat Bali, dan di Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Melihat letak lintangnya, Bali memiliki iklim tropis (laut). Ciri-ciri iklim tropis adalah:
1. Ekosistem darat yang iklimnya paling stabil
2. Terletak antara garis lintang 23,5oLU sampai 23,5oLS.
3. Curah Hujan > 2.000 mm/tahun
4. Suhu udara berkisar antara 25oC
5. Kelembapan udara rata-rata 80%
Kata kunci pertama yang penulis ingin sampaikan adalah Iklim Tropis Laut

Bali terletak di Lepeng Benua Eurasia. Pertemuan lempeng Eurasia dengan Lempeng Samudera Indo-Australia  mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung di busur dalam dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Sulawesi dan Maluku. Di Bali, terdapat beberapa gunung berapi yang aktif yaitu Gunung Agung dan Gunung Batur.
Kata kunci kedua yang penulis ingin sampaikan adalah di Bali terdapat Gunung dan Danau Vulkanik.

Bersambung...