Terjawab! Kenapa Terjadi Hujan Saat Musim Kemarau di Bali?

Jika mendengar kata Bali, sering wisatawan mancanegara membayangkan suatu pulau yang unik akan seni dan budaya, pantai dan teriknya matahari serta hilangnya dahaga karena meminum bir. Faktanya, daya tarik utama Bali adalah seni dan budaya disamping bentang alam yang memang mempuni. Seni dan kebudayaan di Bali tidak terlepas dari pengaruh lingkungan fisik diantaranya kondisi iklim, air, daratan dan letaknya berdasarkan garis astronomis. Bali secara astronomis memang terletak di belahan bumi selatan (soutern hemisphere). Letaknya terlentang 8o (derajat) ke arah selatan dari garis khatulistiwa. Jika dikonversi ke dalam kilometer, maka sekitar 888 km.  Letak lintang itu menandakan Bali memiliki iklim tropis berdasarkan klasifikasi Iklim Matahari. Lebih tepatnya, Bali memiliki iklim Tropis Laut karena juga dipengaruhi keberadaan air kaitannya dengan penyinaran matahari.

Jika berbicara mengenai iklim, sudah pasti harus mengerti tentang  kondisi  penyinaran matahari yang diterima Pulau Bali. Tentunya penyinaran matahari yang diterima Bali adalah sepanjang tahun yaitu 12 jam/hari. Beda dengan negara-regara di sub-tropis bahkan kutub. Suatu negara di kutub, penyinaran mataharinya tidak intens bahkan hanya 4 jam/hari pada bulan tertentu. Kenapa bisa demikian? Penyebabnya adalah revolusi bumi yang menyebabkan adanya gerak semu tahunan matahari.

Pergerkan bumi mengitari matahari disebut revolusi bumi. Pernahkan kalian memperhatikan, bulan-bulan tertentu matahari berada tepat di atas kepala? Sebaliknya juga bulan-bulan tertentu matahari agak condong ke utara maupun selatan. Buktinya kalian bisa amati pada bayangan bangunan di sekitar kalian. Fenomena itu dinamakan gerak semu tahunan matahari.

Saat gerak matahari terlihat ke utara sampai 23oLU, maka belahan bumi selatan mengalami pendinginan. Melihat kondisi Bali, maka sudut datang sinar matahari tidak intensif menyalurkan panas. Kondisi ini menyebabkan suhu udara sejuk ditambah lagi datangnya udara dingin dari Australia dan Samudera Hindia.

Pada akhirnya kita ketemu dengan jawabannya kenapa Bali walaupun musim kemarau bisa terjadi hujan.
  1. Bali termasuk beriklim Tropis Laut
  2. Penyinaran matahari menyebabkan penguapan yang tinggi sehingga banyak uap air yang menjadi awan.
  3. Pengaruh udara dingin dari Australia dan Samudera Hindia menyebabkan kembalinya uap air menjadi titik-titik hujan yang berada di langit Pulau Bali.

Langkah antisipasi menghadapi kodrat Bali pada bidang iklim tersebut diantaranya:

1. Menyediakan mantel dan payung saat bepergian keluar rumah dengan sepeda motor maupun mobil. 

2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan meminum vitamin

3. Menanam komoditi yang tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor cuaca. 

4. Berhati-hati dengan risiko terjadinya kecelakaan di jalan karena hujan, jarak pandang, dan jalanan licin.
5. Berhati-hati dengan bahaya longsor dan banjir.

6. Langkah antisipasi lainnya dapat ditulis di komentar, suksma. 

Sumber: BMKG